Langsung ke konten utama

Tuju yang Lurus





Kemana perginya suatu tuju yang lurus?
Padahal itu dasar pondasi 
Untuk tetap tegak berdiri
Layaknya saka di rumahmu

Kata orang,
Kita generasi milenial
Kenapa gerak raga dan jiwa kian lemah?
Tuju yang lurus adalah bualan
Sebagian diantara kamu

Huruf kapital itu selalu di depan
Sebagai awal yang beringsut diikuti
Huruf kecil berjejeran..
Pada beradamu di tingkat atas dan bawah
Jadilah awal pembenaran tuju yang lurus



#jamujatikendil
~skr



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita

CERITA Pada hari dimana ketidaksiapan itu hadir Kembali berpasrah ku kepada rasa Satu langkah, sebagian sayap patah Dua langkah, terduduk habis sayap patah Sampai ku bertatap, ku tertunduk Sampai ku menatap, kiasan luka Kalau gores pena selalu mendayu-dayu Tiap baris buku tanpa tuju Lalu, dimana arah langkah yang menjanjikan sebuah cerita? ~skr

EGO

           EGO              Malam ini terasa kalut, emosi dan pikiran-pikiran yang sedang berisiknya bersahut-sahutan sering sekali melemparku pada jurang kenestapaan. Menamparku seakan berkata “Berpijaklah cepat! Sebelum semua hangus sebab tingkah polahmu sendiri!”. Membisu, memikirkan ribuan kunang-kunang yang terlanjur manja memeluk pikiranku sendiri. Malam terus melarut, jam dinding pun tak lelah 24 jam mengingatkanku pada waktu-waktu yang sering kulepas tanpa makna, sering kubiarkan tanpa ada gejolak perubahan ataupun mengaungkan hasil di kesunyian-kesunyian bersama dingin yang menusuk ke tulang-tulang. Aku terduduk kembali, meratapi sepi di depan meja kamar berwarna hijau yang dulu sengaja dibelikan kedua malaikat tanpa sayap kepadaku. Helaan napas lolos tanpa kuminta, melepaskan beban yang tak bisa untukku taksir berapa jumlahnya. Kepalaku minta direbahkan katanya, tiba-tiba kedua tanganku rela menjadi alas...

DEWASA INI AKU MUMET

  “Berjalanlah saja masih   terus berjalan, meskipun kita tak tahu seberapa jauh jalan ini nanti. Meskipun kita tidak kunjung tahu dimana ujung jalan ini nanti dan kita tak juga terhenti, selalu berjalan.” (Sisir Tanah, Lagu Pejalan)   Jalan cerita hidup memang rumit ya? Ada yang berkelok-kelok, mulus seperti jalan tol, menanjak seperti mendaki gunung, menurun, terjal, atau malah diam di tempat saja. Mungkin juga malah seperti kerumitan antara aku dan kamu (?) yang suka menggantung dan tidak ada kepastian. Hahahaha, tidaklah ya kawan itu bagian intermezzo saja. Kamu sendiri berada dibagian mana? Tentunya pilihanmu hari ini bakal menentukan tantangan apa yang akan kamu hadapi nantinya. Pada perjalanan hidup yang panjang ini, sudahkah kamu menemukan apa sebenarnya yang ingin kamu cari? Kau tahu, semesta semakin merenta dan   tak luput dari realita,   jika kita juga bertambah tua berdasar akumulasi usia. Cepat sekali ya, ternyata menjadi tua lebih cepat tan...